BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang Penelitian
Perkembangan motorik adalah proses
tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak.
Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan
dengn kematangan saraf dan otot anak.
Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun,
adalah merupakan hasil pola interaksi yang
kompleks dari berbagai bagian dan system
dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.
Dan patut diingat, perkembangan setiap anak
tidak bisa sama, tergantung proses kematangan
masing-masing anak.
Daycare adalah sarana
pengasuhan anak dalam kelompok, biasanya dilaksanakan pada saat jam kerja. daycare merupakan upaya yang
terorganisasi untuk mengasuh anak-anak di luar rumah mereka selama beberapa jam
dalam satu hari bilamana asuhan orang tua kurang dapat dilaksanakan secara
lengkap. dalam hal ini, pengertian daycare hanya sebagai pelengkap terhadap
asuhan orang tua dan bukan sebgai pengganti asuhan orangtua (Perserikatan
Bangsa-bangsa, 1990).
Sarana penitipan anak ini biasanya dirancang secara khusus baik program,
staf, maupun pengadaan alat-alatnya. Tujuan sarana ini untuk membantu dalam hal
pengasuhan anak-anak yang ibunya bekerja. Semula sarana penitipan anak
diperuntukkan bagi ibu dari kalangan keluarga kurang beruntung, sedangkan
sekarang sarana ini lebih banyak diminati oleh keluarga tingkat menengah dan
atas yang umumnya disebabkan kedua orang tuanya bekerja.
Suasana pembangunan yang lebih terfokus di bidang ekonomi ditambah dengan
era globalisasi dewasa ini telah membawa pengaruh yang tidak lagi bisa
dibendung, mengalir deras tanpa kenal batas. Tawaran untuk menikmati gaya hidup global telah
memacu semua orang untuk bekerja tak kenal waktu. Kondisi demikian ini telah
mengubah tatanan kehidupan keluarga termasuk memunculkan penampilan ibu yang
berbeda dalam peran dan fungsinya selaku penyelenggara rumah tangga dan
pendidik anak.
TPA INTAN MAS
terletak di kecamatan Cilaku kab Cianjur
,berdiri pada tahun 2010. TPA INTAN MAS telah memiliki sarana dan
prasarana serta fasilitas pembelajaran yang memadai, keadaan fisik dan
lingkungan yang kondusif, bahkan diawal berdirinya telah memiliki gedung
sendiri dengan arena permainan yang cukup luas. Dukungan pengurus dan
masyarakat terus mengalir baik berupa pemikiran, pendanaan maupun dukungan lain
dalam rangka mewujudkan visi dan misi sekolah.
Mengingat TPA
merupakan pendidikan yang disebut pra sekolah atau PAUD Nonformal. Menurut Luluk Asmawati, pendidikan
anak usia dini merupakan bentuk pendidikan yang fundamental dalam kehidupan
seorang anak yang pendidikan pada masa ini sangat menentukan keberlangsungan
anak itu sendiri juga bagi suatu bangsa. Oleh karena itu anak usia dini
merupakan aset dan investasi masa depan bagi suatu bangsa. Bangsa Indonesia dua puluh lima tahun ke depan sangat bergantung pada
anak–anak usia dini yang ada pada masa sekarang. Kita tidak dapat memungkiri
bahwa pendidikan anak usia dini perlu mendapat perhatian yang sangat serius
dari semua pihak baik, pemerintah, masyarakat dan pihak-pihak lain yang terkait
dan memiliki perhatian terhadap pengembangan sumber daya manusia di masa
datang. Oleh karena itu, kebijakan dan standarisasi teknis pendidikan untuk
anak usia dini perlu dibuat dan disusun dengan pemikiran yang matang dan
menyeluruh.hal ini sesuai dengan Visi,Misi dan
Tujuan berdirinya TPA INTAN MAS yaitu;
Visi :
Membentuk dan mewujudkan
generasi yang sakti, soleh, aktif, kreatif, taat beribadah, taqwa kepada Tuhan
YME,inovatif.
Misi
:
Membentuk generasi yang unggul
sejak dini dengan mengoptimalkan potensi kecerdasan,spiritual,emosional dan
intelektual.
Tujuan
:
1.
membantu para orang tua dalam melaksanakan bimbingaan terhadap anak.
2.
ikut serta membina otak setiap anak dalam mempersiapkan
ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
3.
memuatkan wdah bagi setiap orang tua yang mempunyai
anak balita dalam proses tumbuh kembang anak.
4.
membantu orang tua mendeteksi minat,bakat,serta
kemampuan anak balita.
Tujuan khusus
:
1.
Penanaman nilai – nilai religius sejak dini.
2.
menerapkan aspek kecerdasan emosional di usia dini.
3.
mengembangkan daya kreasi dan inovasi.
4.
mengembangkan keterampilan leadership
5.
mengembangkan kekuatan jasmani dan kepekaan sosial.
6.
melibatkan anak secara aktif dalam proses pembelajaran.
Bertitik
tolak pada identifikasi masalah dan mengertian di atas berdasarkan analisis
kemampuan dan daya dukung yang ada maka masalah yang segera mendapat solusi
adalah rendahnya kemampuan motorik halus. Mengingat kemampuan motorik halus
merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan. Usia 0-6 tahun, sampai
menjelang 12 tahun, merupakan waktu yang tepat bagi anak untuk menggerakkan
kedua tangan dengan lancar dan sesuai dengan pembicara asli. (Ladefoged, 1969
dan Flege 1981 dalam bredekamp, 1996).
1.2 Fokus Penelitian
Berdasarkan
uraian latar belakang dan indentifikasi masalah diatas, telah dilakukan
observasi dan penelitian di TPA INTAN MAS yang berfokus pada penelitian tentang
analisis pengembangan fIsik Motorik Halus Melalui kegiatan kolase menggunakan
Bahan alam.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian
ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa lisan, secara
khusus berkaikan pembelajaran melalui penelitian dan observasi adalah sebagai
berikut :
1.Mengetahui upaya meningkatkan
kemampuan motorik halus melalui kegiatan kolase menggunakan bahan alam
2.Mengetahui kondisi objektif kemampuan motorik anak sebelum digunakannya kolase dengan bahan
alam.
3.Mengetahui prosedur penggunaan
buku cerita dalam meningkatkan kemampuan
berbahasa anak
4.Mengetahui kemampuan
berbahasa anak TPA Setelah digunakannya
buku cerita bergambar.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian yang
baik harus melahirkan suatu manfaat, tidak menjadi persoalan apakah manfaat
yang dihasilkan itu manfaat praktis dan berjangka pendek ataupun manfaat secara
teoritis dan hanya bisa dilihat wujudnya jauh dimasa depan. Demikian pula
penelitian perbaikan pembelajaran ini, setelah menerapkan kegiatan pengembangan
motorik halus melalui kolase menggunakan bahan alam, secara umum diharapkan
dapat bermanfaat bagi :
1. Memberikan sumbangan keilmuan dalam memahami
upaya peningkatan kemampuan motorik anak
melalui kegiatan pengembangan motorik halus dengan kolase menggunakan bahan
alam.
2. Memberikan pengalaman dan
wawasan baru pada anak dalam meningkatkan
kemampuan motorik halus.
3. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam memilih
media yang tepat dan menyenangkan dalam meningkatkan kemampuan motorik halus
anak di TPA Intan Mas.
4. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan
pertimbangan serta masukan dalam menentukan kebijakan dan program dalam upaya
meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pengembangan motorik halus dengan
kegiatan kolase menggunakan bahan alam dalam peningkatan motorik halus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar